WHEN I FIND MY PEACE OF MIND, I'M GONNA GIVE YOU SOME OF MY GOOD TIME

Thursday, June 11, 2009

Minggu, 8 Juni 2008

Marilah kita panjatkan puja puji kehadirat Allah SWT yang telah menurunkan rasa sakinah, kedamaian, kedalam qolbu kaum mukminin, semoga kita semua termasuk di dalamnya, yang dengan itu semoga iman mereka semakin bertambah kuat. Karena iman itu pula kita semua berada di sini melaksanakan contoh RasulNya yaitu memenuhi undangan akad nikah dari ananda Sasha Bellina Munawar (Sasha), puteri pertama dari Bapak Rizal Munawar dan Ibu Totty Darlina, dengan ananda Arief Maulana Rahman, putera pertama dari Bapak Taufik Rahman dan Ibu Gusti Rifanah. Selanjutnya marilah kita kirimkan salam dan shalawat untuk junjungan kita Rasulullah Muhammad saw yang dari beliaulah kita memperoleh contoh keteladanan akhlaq mulia yang hari ini salah satu keteladanan dari sunnahnya itu akan kita saksikan bersama.

Sebentar lagi, insya Allah, hanya dalam hitungan menit, dengan disaksikan oleh banyak famili, sanak kerabat, orang-orang yang sangat menyayangi kalian, Ananda berdua, Sasha dan Arief akan secara resmi melaksanakan aqad nikah, perjanjian yang menyebabkan kalian berdua mempunyai status baru, sebagai pasangan suami-isteri secara sah menurut ketentuan agama. Dalam menghantarkan peristiwa yang sangat penting dan bernilai ritual ini, serta selaras dengan bimbingan Rasulullah Muhammad SAW, saya akan menyampaikan Khutbah Nikah dan akan mengawalinya dengan firman Allah yang berkenaan erat dengan peristiwa hari ini, yang dalam Al-Quran tercatat pada Surat Al-Rum ayat 21:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

  1. Pernikahan adalah ibadah, ia tidak sekedar sebuah upacara untuk mengumumkan kepada publik mengenai status baru kalian. Pernikahan menjadi saksi akan kebenaran ayat tersebut di atas. Rasulullah menegaskan ini melalui sabdanya: an-nikahu sunnati faman ragiba 'an sunnati falaisa minni. Oleh karena itu menjadi penting sekali bahwa sejak dari niatnya ananda berdua harus selalu meletakkan peristiwa ini sebagai wujud pelaksanaan ketaatan kalian kepada Allah SWT dan RasulNya. Ini menjadi amat penting dalam proses kehidupan Ananda berdua selanjutnya. Karena dengan menempatkan niat secara benar itu, semoga kiranya Allah SWT selalu berkenan hadir dalam kehidupan Ananda selanjutnya, baik dikala gembira atau maupun dikala duka. Dengan demikian apapun tantangan berrumahtangga yang akan kalian hadapi dapat Ananda berdua lalui dengan kesabaran dan keceriaan.
  2. Pernikahan merupakan suatu kontrak sosial meskipun demikian Al-Qur'an dalam menjelaskan kontrak atau ikatan sosial ini telah menggunakan kata yang sama sebagaimana digunakannya untuk menjelaskan kontrak antara Allah swt dengan para RasulNya, yaitu dengan menggunakan kata mitsaqon gholidzo (perjanjian atau ikatan yang amat kuat). Jadi ikatan pernikahan ini sungguh sebuah ikatan yang amat kuat, pernikahan dapat mengubah apa-apa yang semula haram menjadi halal, dan juga apa-apa yang tadinya halal menjadi haram. Ikatan ini tidak saja melibatkan Ananda berdua namun juga antara kedua keluarga besar Ananda berdua. Ada sebuah amanah yang luar biasa besar namun mulia. Oleh karena itu sejak semula tekadkanlah dalam hati Ananda berdua untuk menjaga tali pernikahan ini sampai ajal tiba.
  3. Bangunlah rumah tangga Ananda berdua dengan misi yang telah diajarkan oleh ayat di atas secara eksplisit yaitu membangun keluarga sakinah, tenteram, damai, diliputi kasih sayang, serta mendapat rahmat dari Allah SWT. Misi ini adalah sesuatu yang niscaya, yang bisa digapai, oleh siapa saja yang memang menghendaki untuk memperolehnya. Sungguh kebahagiaan dalam berumahtangga adalah pilihan bebas; artinya jika seseorang memang menghendakinya, yang dibuktikan dengan kesungguhan untuk memperolehnya, maka insya Allah, dengan rahmat Allah Yang Rahman dan Rahim, kebahagiaan itu pada akhirnya akan diperolehnya. Meskipun demikian, sebagai orang yang terdidik Ananda berdua tentunya sadar benar bahwa manusia adalah ciptaan yang unik, masing-masing mempunyai karakteristik sendiri, yang dibentuk oleh faktor genetik, suku, dan lingkungan yang berbeda, dan melalui pernikahan ini hendak dipertemukan. Barangkali dalam satu dua bulan problematika bertemunya dua hal yang unik masih terselubungi oleh nuansa bulan madu. Kesadaran tentang misi berupa keinginan yang kuat untuk membangun rumah tangga sakinah, dipenuhi kedamaian dan kasih sayang, memang memerlukan perjuangan, tentunya dan seharusnyalah akan sangat membantu dalam mengatasi seandainya timbul problematika berumah tangga. Dalam mewujudkan misi itu AlQur'an memberi resep berupa menjadikan sabat dan shalat sebagai penolong (wasta'inu bishshobri washsholah). Sungguh sabar dan shalat dapat mentransformasikan problema menjadi pintu pintu pembuka rahmat Allah. Hiasailah rumah tangga Ananda dengan shalat dan bacaan Al-Qur'an.
  4. Jadikanlah taqwa sebagai bekal dalam mengarungi rumah tangga. Karena Al-Qur'an mengajarkan bahwa sebaik-baiknya bekal adalah taqwa, watazawwadu fa inna khairazzadittaqwa. Menjadikan taqwa sebagai bekal akan mempermudah membuka pintu maaf selebar-lebarnya karena menurut Al-Qur'an kemaafan itu lebih dekat kepada taqwa. Apalagi kalian berdua mempunyai potensi untuk mandiri, berdiri sendiri-sendiri secara finansial maupun karier. Implikasinya adalah bahwa potensi konflik menjadi tidak terkendali menjadi sesuatu yang niscaya. Atau seandainya Ananda berdua putuskan bahwa Sasha sepenuhnya tidak bekerja untuk mengembangkan karier, tinggal di rumah sebagai Ibu rumah tangga, inipun tidak berarti tidak ada potensi konflik. Oleh karena itu permudahlah membuka pintu maaf dan pintu kemaafan sungguh lebih mudah terbuka bagi orang-orang yang bertaqwa; jadikanlah taqwa sebagai bekal kalian. Sungguh Allah SWT mencintai hamba-hambaNya yang bertaqwa, innallaha yuhibbul muttaqien. Ingatlah selalu bahwa Allah swt telah pula berfirman bahwa salah satu algoritma menuju taqwa adalah kemaafan: wa anta'fu aqrobu littaqwa, dan kemaafan itu lebih dekat kepada taqwa.
  5. Secara garis besar, berdasarkan fitrah manusia, agama mengatur tanggung jawab, peran dan fungsi kalian masing-masing dalam kehidupan berkeluarga. Sempurnakan dan tunaikanlah hal tersebut dalam perjalanan kalian membangun rumah tangga yang semoga dengan demikian akan dirahmati dan diberkahi oleh Allah swt. Menurut ketentuan agama, tanggung jawab sebagai kepala keluarga berada dipundak ananda Arief dengan tanggung jawab terbesar dan terberat adalah menjaga agar bahtera keluarga selalu berjalan menuju visi abadi: robbana atiina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqiina adzabannar. (kuu anfusakum wa ahlikum naara). Teladan abadi bagi ananda Sasha tentunya adalah Ibunda Khadijatul Kubra, yang selalu memberikan keteduhan, kelembutan, juga dorongan yang tiada henti kepada suami untuk tetap istiqomah sehingga betapapun beratnya tantangan dalam rangka menuju visi abadi itu selalu dapat diatasi dengan penuh tanggung jawab oleh suami. Ingatlah selalu oleh kalian berdua bahwa salah satu fungsi pasangan suami istri, menurut Al-Qur'an [2;187], adalah seperti pakaian. (hunna libaasullakum wa antum libaasullahun: mereka adalah pakaian bagimu dan kamupun adalah pakaian bagi mereka). Fungsi pakaian selain untuk keindahan adalah untuk menutupi aurat, maka suami istri harus saling menutupi kelemahan pasangannya. Seandainya kalian melihat kelemahan pada pasangan kalian maka berdoalah agar dibalik kelamahan itu terdapat kebaikan yang tidak terduga. Ingatlah firman Allah SWT [4:19]: fain karihtumuw hunna fa'asaa antakrahuw syai-an wa yaj'allahu fiihi khairan katsiiran. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
  6. Sebagai orang terpelajar tentu kalian, betapapun kecilnya, nanti akan mempunyai kepustakaan keluarga. Hiasilah pula kepustakaan Ananda dengan buku-buku agama, yang mengajarkan kesholehan, ketaqwaan, kebahagiaan rumah tangga yang abadi. Ia akan menjadi konsultan Ananda berdua yang tangguh dalam menghadapi perjalanan bahtera rumah tangga yang sungguh tidak kecil cobaan dan tantangannya, dari cobaan dan tantangan mempertemukan dua karakteristik yang unik sampai bagaimana membesarkan dan mendidik putera/i kalian nanti agar menjadi putera/i yang sholeh/sholehah, yang dapat kalian banggakan di dunia dan akherat. Di samping itu, perlu juga Ananda berdua membuka diri terhadap perpustakaan hidup di sekeliling Ananda; betapa banyaknya cermin hidup dan kehidupan di sekitar kita yang dari padanya kita selalu dapat mengambil hikmah jika kita memang bersedia membuka diri secara jujur untuk mengambil pelajaran daripadanya.
  7. Tingkatkanlah bakti kalian kepada ayah-bunda, yang telah dengan penuh kasih sayang dan kesabaran mengantar kalian hingga kejenjang mampu mandiri dan bahkan kini memulai hidup baru, membangun rumah tangga sendiri. Perlu kalian ingat bahwa cinta dan kasih sayang beliau kepada kalian tidak akan pernah pudar walau kalian kini telah membangun rumah tangga baru sendiri. Janganlah kalian lupa untuk senantiasa berdoa bagi beliau agar berkenan kiranya Allah swt melimpahkan rahmat, hidayah, dan maghfiroh kepada beliau.

Ya Allah anugerahkanlah berkahMu dalam upacara pernikahan putra-putri kami di hari ini.

Anugerahkanlah kehidupan yang rukun dan damai, anugerahkanlah keturunan yang manis, sholeh, sholehah, taat dan patuh pada ajaran suciMu dan kepada kedua orang tuanya

Ya Allah anugerahkanlah kepada kami rizkimu yang luas di antara rizkiMu yang halal dan baik dengan mudah dan memberikan berkah dan manfaat

Perkayalah ya Allah kehidupan kami dengan ilmu yang bermanfaat, hiasilah dengan perilaku yang santun dan sopan, muliakanlah kami karena taqwa, menjadi buah bibir yang baik bagi generasi mendatang, tampilkanlah sebagai hambaMu yang sehat dan sejahtera

Oleh: Ir. Hermawan K. Dipojono, MSEE, PhD

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home