WHEN I FIND MY PEACE OF MIND, I'M GONNA GIVE YOU SOME OF MY GOOD TIME

Thursday, July 23, 2009

Kamis, 26 Maret 2009


Muhammad HAFUZA Rahman

Jenis Kelamin: Laki-laki
Jam Lahir: 07.57
Berat Lahir: 3185 gram
Panjang Lahir: 48 cm LK: 33
Nilai Apgar: 9/10
Gol. Darah: A
Dokter Kandungan: dr. Rudiyanti, SpOG
Dokter Anak: dr. Nita Ratna Dewanti, SpA

-SPONTAN-

Thursday, June 11, 2009

Minggu, 8 Juni 2008

Marilah kita panjatkan puja puji kehadirat Allah SWT yang telah menurunkan rasa sakinah, kedamaian, kedalam qolbu kaum mukminin, semoga kita semua termasuk di dalamnya, yang dengan itu semoga iman mereka semakin bertambah kuat. Karena iman itu pula kita semua berada di sini melaksanakan contoh RasulNya yaitu memenuhi undangan akad nikah dari ananda Sasha Bellina Munawar (Sasha), puteri pertama dari Bapak Rizal Munawar dan Ibu Totty Darlina, dengan ananda Arief Maulana Rahman, putera pertama dari Bapak Taufik Rahman dan Ibu Gusti Rifanah. Selanjutnya marilah kita kirimkan salam dan shalawat untuk junjungan kita Rasulullah Muhammad saw yang dari beliaulah kita memperoleh contoh keteladanan akhlaq mulia yang hari ini salah satu keteladanan dari sunnahnya itu akan kita saksikan bersama.

Sebentar lagi, insya Allah, hanya dalam hitungan menit, dengan disaksikan oleh banyak famili, sanak kerabat, orang-orang yang sangat menyayangi kalian, Ananda berdua, Sasha dan Arief akan secara resmi melaksanakan aqad nikah, perjanjian yang menyebabkan kalian berdua mempunyai status baru, sebagai pasangan suami-isteri secara sah menurut ketentuan agama. Dalam menghantarkan peristiwa yang sangat penting dan bernilai ritual ini, serta selaras dengan bimbingan Rasulullah Muhammad SAW, saya akan menyampaikan Khutbah Nikah dan akan mengawalinya dengan firman Allah yang berkenaan erat dengan peristiwa hari ini, yang dalam Al-Quran tercatat pada Surat Al-Rum ayat 21:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

  1. Pernikahan adalah ibadah, ia tidak sekedar sebuah upacara untuk mengumumkan kepada publik mengenai status baru kalian. Pernikahan menjadi saksi akan kebenaran ayat tersebut di atas. Rasulullah menegaskan ini melalui sabdanya: an-nikahu sunnati faman ragiba 'an sunnati falaisa minni. Oleh karena itu menjadi penting sekali bahwa sejak dari niatnya ananda berdua harus selalu meletakkan peristiwa ini sebagai wujud pelaksanaan ketaatan kalian kepada Allah SWT dan RasulNya. Ini menjadi amat penting dalam proses kehidupan Ananda berdua selanjutnya. Karena dengan menempatkan niat secara benar itu, semoga kiranya Allah SWT selalu berkenan hadir dalam kehidupan Ananda selanjutnya, baik dikala gembira atau maupun dikala duka. Dengan demikian apapun tantangan berrumahtangga yang akan kalian hadapi dapat Ananda berdua lalui dengan kesabaran dan keceriaan.
  2. Pernikahan merupakan suatu kontrak sosial meskipun demikian Al-Qur'an dalam menjelaskan kontrak atau ikatan sosial ini telah menggunakan kata yang sama sebagaimana digunakannya untuk menjelaskan kontrak antara Allah swt dengan para RasulNya, yaitu dengan menggunakan kata mitsaqon gholidzo (perjanjian atau ikatan yang amat kuat). Jadi ikatan pernikahan ini sungguh sebuah ikatan yang amat kuat, pernikahan dapat mengubah apa-apa yang semula haram menjadi halal, dan juga apa-apa yang tadinya halal menjadi haram. Ikatan ini tidak saja melibatkan Ananda berdua namun juga antara kedua keluarga besar Ananda berdua. Ada sebuah amanah yang luar biasa besar namun mulia. Oleh karena itu sejak semula tekadkanlah dalam hati Ananda berdua untuk menjaga tali pernikahan ini sampai ajal tiba.
  3. Bangunlah rumah tangga Ananda berdua dengan misi yang telah diajarkan oleh ayat di atas secara eksplisit yaitu membangun keluarga sakinah, tenteram, damai, diliputi kasih sayang, serta mendapat rahmat dari Allah SWT. Misi ini adalah sesuatu yang niscaya, yang bisa digapai, oleh siapa saja yang memang menghendaki untuk memperolehnya. Sungguh kebahagiaan dalam berumahtangga adalah pilihan bebas; artinya jika seseorang memang menghendakinya, yang dibuktikan dengan kesungguhan untuk memperolehnya, maka insya Allah, dengan rahmat Allah Yang Rahman dan Rahim, kebahagiaan itu pada akhirnya akan diperolehnya. Meskipun demikian, sebagai orang yang terdidik Ananda berdua tentunya sadar benar bahwa manusia adalah ciptaan yang unik, masing-masing mempunyai karakteristik sendiri, yang dibentuk oleh faktor genetik, suku, dan lingkungan yang berbeda, dan melalui pernikahan ini hendak dipertemukan. Barangkali dalam satu dua bulan problematika bertemunya dua hal yang unik masih terselubungi oleh nuansa bulan madu. Kesadaran tentang misi berupa keinginan yang kuat untuk membangun rumah tangga sakinah, dipenuhi kedamaian dan kasih sayang, memang memerlukan perjuangan, tentunya dan seharusnyalah akan sangat membantu dalam mengatasi seandainya timbul problematika berumah tangga. Dalam mewujudkan misi itu AlQur'an memberi resep berupa menjadikan sabat dan shalat sebagai penolong (wasta'inu bishshobri washsholah). Sungguh sabar dan shalat dapat mentransformasikan problema menjadi pintu pintu pembuka rahmat Allah. Hiasailah rumah tangga Ananda dengan shalat dan bacaan Al-Qur'an.
  4. Jadikanlah taqwa sebagai bekal dalam mengarungi rumah tangga. Karena Al-Qur'an mengajarkan bahwa sebaik-baiknya bekal adalah taqwa, watazawwadu fa inna khairazzadittaqwa. Menjadikan taqwa sebagai bekal akan mempermudah membuka pintu maaf selebar-lebarnya karena menurut Al-Qur'an kemaafan itu lebih dekat kepada taqwa. Apalagi kalian berdua mempunyai potensi untuk mandiri, berdiri sendiri-sendiri secara finansial maupun karier. Implikasinya adalah bahwa potensi konflik menjadi tidak terkendali menjadi sesuatu yang niscaya. Atau seandainya Ananda berdua putuskan bahwa Sasha sepenuhnya tidak bekerja untuk mengembangkan karier, tinggal di rumah sebagai Ibu rumah tangga, inipun tidak berarti tidak ada potensi konflik. Oleh karena itu permudahlah membuka pintu maaf dan pintu kemaafan sungguh lebih mudah terbuka bagi orang-orang yang bertaqwa; jadikanlah taqwa sebagai bekal kalian. Sungguh Allah SWT mencintai hamba-hambaNya yang bertaqwa, innallaha yuhibbul muttaqien. Ingatlah selalu bahwa Allah swt telah pula berfirman bahwa salah satu algoritma menuju taqwa adalah kemaafan: wa anta'fu aqrobu littaqwa, dan kemaafan itu lebih dekat kepada taqwa.
  5. Secara garis besar, berdasarkan fitrah manusia, agama mengatur tanggung jawab, peran dan fungsi kalian masing-masing dalam kehidupan berkeluarga. Sempurnakan dan tunaikanlah hal tersebut dalam perjalanan kalian membangun rumah tangga yang semoga dengan demikian akan dirahmati dan diberkahi oleh Allah swt. Menurut ketentuan agama, tanggung jawab sebagai kepala keluarga berada dipundak ananda Arief dengan tanggung jawab terbesar dan terberat adalah menjaga agar bahtera keluarga selalu berjalan menuju visi abadi: robbana atiina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqiina adzabannar. (kuu anfusakum wa ahlikum naara). Teladan abadi bagi ananda Sasha tentunya adalah Ibunda Khadijatul Kubra, yang selalu memberikan keteduhan, kelembutan, juga dorongan yang tiada henti kepada suami untuk tetap istiqomah sehingga betapapun beratnya tantangan dalam rangka menuju visi abadi itu selalu dapat diatasi dengan penuh tanggung jawab oleh suami. Ingatlah selalu oleh kalian berdua bahwa salah satu fungsi pasangan suami istri, menurut Al-Qur'an [2;187], adalah seperti pakaian. (hunna libaasullakum wa antum libaasullahun: mereka adalah pakaian bagimu dan kamupun adalah pakaian bagi mereka). Fungsi pakaian selain untuk keindahan adalah untuk menutupi aurat, maka suami istri harus saling menutupi kelemahan pasangannya. Seandainya kalian melihat kelemahan pada pasangan kalian maka berdoalah agar dibalik kelamahan itu terdapat kebaikan yang tidak terduga. Ingatlah firman Allah SWT [4:19]: fain karihtumuw hunna fa'asaa antakrahuw syai-an wa yaj'allahu fiihi khairan katsiiran. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
  6. Sebagai orang terpelajar tentu kalian, betapapun kecilnya, nanti akan mempunyai kepustakaan keluarga. Hiasilah pula kepustakaan Ananda dengan buku-buku agama, yang mengajarkan kesholehan, ketaqwaan, kebahagiaan rumah tangga yang abadi. Ia akan menjadi konsultan Ananda berdua yang tangguh dalam menghadapi perjalanan bahtera rumah tangga yang sungguh tidak kecil cobaan dan tantangannya, dari cobaan dan tantangan mempertemukan dua karakteristik yang unik sampai bagaimana membesarkan dan mendidik putera/i kalian nanti agar menjadi putera/i yang sholeh/sholehah, yang dapat kalian banggakan di dunia dan akherat. Di samping itu, perlu juga Ananda berdua membuka diri terhadap perpustakaan hidup di sekeliling Ananda; betapa banyaknya cermin hidup dan kehidupan di sekitar kita yang dari padanya kita selalu dapat mengambil hikmah jika kita memang bersedia membuka diri secara jujur untuk mengambil pelajaran daripadanya.
  7. Tingkatkanlah bakti kalian kepada ayah-bunda, yang telah dengan penuh kasih sayang dan kesabaran mengantar kalian hingga kejenjang mampu mandiri dan bahkan kini memulai hidup baru, membangun rumah tangga sendiri. Perlu kalian ingat bahwa cinta dan kasih sayang beliau kepada kalian tidak akan pernah pudar walau kalian kini telah membangun rumah tangga baru sendiri. Janganlah kalian lupa untuk senantiasa berdoa bagi beliau agar berkenan kiranya Allah swt melimpahkan rahmat, hidayah, dan maghfiroh kepada beliau.

Ya Allah anugerahkanlah berkahMu dalam upacara pernikahan putra-putri kami di hari ini.

Anugerahkanlah kehidupan yang rukun dan damai, anugerahkanlah keturunan yang manis, sholeh, sholehah, taat dan patuh pada ajaran suciMu dan kepada kedua orang tuanya

Ya Allah anugerahkanlah kepada kami rizkimu yang luas di antara rizkiMu yang halal dan baik dengan mudah dan memberikan berkah dan manfaat

Perkayalah ya Allah kehidupan kami dengan ilmu yang bermanfaat, hiasilah dengan perilaku yang santun dan sopan, muliakanlah kami karena taqwa, menjadi buah bibir yang baik bagi generasi mendatang, tampilkanlah sebagai hambaMu yang sehat dan sejahtera

Oleh: Ir. Hermawan K. Dipojono, MSEE, PhD

Friday, September 26, 2008

Sabtu, 7 Juni 2008

PROLOG

Nama saya Taufik Rahman bin Mahlan, asal Tangerang. Pada awal tahun 83 diperkenalkan dengan seorang gadis asal Banjarmasin, bernama Gusti Rifanah binti Gusti Hormansyah. Enam bulan setelah berkenalan kami menikah di Masjid Sunda Kelapa Jakarta.

Tak sampai setahun, istri saya melahirkan seorang bayi laki-laki. Bayi ini prematur 2 minggu, karena ketubannya pecah ketika sang ibu sedang menyapu halaman di rumah kontrakan. Ia tak bernama selama beberapa hari, sampai petugas kelurahan Tebet memaksa. "Bagaimana mau dibikinkan akte," katanya, "kalau bayinya belum dikasih nama." Anak itu kemudian diberi nama Arief Maulana Rahman.

Tiga setengah tahun kemudian sang adik matang dalam kandungan, tapi susah sekali lahirnya. Sudah tiga hari diusahakan oleh dokter dengan obat, infus, dan tangis iba para suster, ditunggui oleh para paman dan tante, sang adik tak mau keluar juga. Akhirnya, sang adik lahir dengan cara yang sama dengan kakaknya: dipecah ketubannya. Lahir bulat dan merah, 4 kg, perempuan, bertompel di lengan kiri, segera diberi nama Rista Maulani Rahman.

Kakak dan adik ini, alhamdulillah, sekarang telah dewasa.

MONOLOG

Arief,

Kamu belum tahu bahwa dulu, ibumu kepingin anak pertamanya perempuan. Alasannya, anak perempuan bisa didandani, sedangkan anak lelaki pasti nakal dan bandel.

Pendapat ibumu ini kemudian banyak yang terbukti.

1. Yang pertama: di Sungai Jingah, Banjarmasin, di rumah Nenek. Umurmu belum lagi genap 2 tahun, dan pertama kali ke rumah Nenek Sungai Jingah. Begitu naik ke rumah panggung, kamu lari ke dapur, berdiri terpesona memandangi sebuah benda terbuat dari gerabah, yang baru pertama kali kamu lihat. Gentong, tempat air minum, dengan tutup dari papan. Kami lihat kamu mendorong tutupnya dan melongok ke dalam gentong. Tak ada masalah, jadi kami mulai mengobrol di ruang tengah. Tak lama, ibumu sadar kalau ada yang salah, karena kamu tenang terlalu lama, dan masih saja melongok ke dalam gentong. Ternyata satu sendal nenek sudah berenang dalam gentong, dan kamu siap meluncurkan yang satu lagi.

2. Di Banjarmasin, di rumah panggung Tante yang dibangun di atas rawa. Sepupumu yang mau kuliah mendapati kotak pensilnya kosong di tanganmu. Semua isinya sudah pindah ke kolong rumah, kamu ceploskan lewat sela-sela lantai papan. Beberapa masih mengambang di atas lumpur. Kamu menyeringai saja, tak paham betapa frustrasinya sepupumu.

3. Ketika adikmu lahir, pada hari ke-tiga kamu menyatakan menolak mengakui dia adikmu. Hari ke-empat, kamu melarang kami membawa adik pulang. Kamu bilang, ini anak suster. Ade masih dalam perut Mama. Selama beberapa hari kami mewaspadaimu, kalau-kalau kamu menyakiti Ade. Ternyata tidak. Kamu malah tanya, kapan bisa main sama Ade. Soalnya, Ade tidur melulu.

4. Masuk TK, kamu gak mau masuk ke kelas yang ditentukan. Kamu memilih kelas yang ibu gurunya lebih cantik. Tapi di kelas, pekerjaanmu keluyuran dari meja ke meja, mengganggu kawan-kawanmu. Kebiasaan ini terbawa terus sampai SD, sampai gurumu mengadu kepada Mama. Papa gak tahu apa tindakan Mama kepadamu.

5. Masih di TK, suatu pagi. Di jalan menuju sekolah kamu cemberut terus, duduk menyender di kursi. Biasanya kamu berdiri dengan jidat menempel di jendela, tanya ini itu, apa yang kamu lihat di pinggir jalan. Ketika hampir tiba di sekolah, kamu tanya: "Papa, air sama api menang mana?" Papa baru mau menjawab: "Tergantung apinya sebesar apa", tapi kamu sudah menjawab sendiri sambil turun dan lari dari mobil: "Nanti di neraka bawa air aja yang banyak". Papa segera menelepon ibumu, untuk cari tahu, ibu guru cerita apa soal neraka.

6. Di Tangerang beberapa orang sepupumu sampai sekarang pasti masih merasakan sakitnya disulut obat nyamuk. Papa hanya mengingatkan, apakah kamu sudah minta maaf?

7. Bahkan ketika de Rista belum lagi bisa bicara, karena Ade memang agak terlambat bicara lantaran ngedot, kamu dan Ade sudah jadi tim yang cukup menjengkelkan.

Di Surabaya, ikan-ikan pamanmu mati karena air akuariumnya berubah jadi lumpur. Kamu bilang Ade yang kasih makan ikan kebanyakan. Ade sih diam saja, karena dia lebih suka ngedot daripada membela diri. Tapi Ade menunjuk-nunjuk kamu.

8. Siapa yang memasukkan sumpit ke dalam lubang kunci kamar Tante, lalu mematahkannya? Ade belum cukup tinggi untuk mencapai lubang kunci.

9. Kamu juga yang selalu memanggil-manggil Ade dan mengajaknya menghisap puntung rokok dan meminum sisa minuman yang baru ditinggalkan tamu. Ibumu sudah kehilangan akal untuk menghentikan kebiasaanmu ini.

10. Kamu hilang di Pantai Kuta. Ibumu mencari kesana kemari sambil menggendong Ade, bertanya kepada satpam dan petugas pantai, kalau-kalau melihat anak kecil kerempeng bercelana renang biru. Capek dan bingung, ibumu kembali ke kamar, mau menelepon Papa yang lagi bekerja di Karangasem. Ternyata kamu lagi duduk bengong di teras kamar, kedinginan. Waktu itu kamu gak mau cerita kalau terseret ombak dan menepi di tempat yang agak jauh, dan tak menemukan Mama di tempat semula, karena Mama sedang kesana kemari mencarimu.

11. Ketika de Rista tidak lagi ngedot, terjadilah kenaikan tingkat kebisingan secara signifikan di rumah, baik yang berasal dari dua monster kecil bernama Arief dan Rista, maupun dari monster besar yang kalian panggil Mama. Tentu saja Ade belum bisa disalahkan, karena jauh lebih kecil. Kalau ada keributan, pasti karena Kakak tak mau mengalah. Dan kalian tak pernah gagal bikin keributan, kecuali salah satu, atau dua-duanya, sedang sakit.

Sekarang Papa akui, memang, sebenarnya Papa dan Mama tidak pernah benar-benar berniat memperlakukan kalian dengan adil. Kami membela dan menyalahkan kalian secara bergantian, karena kalian sendiri tak perduli siapa salah siapa benar. Lagian, sekejap setelah kalian akur, ribut lagi.

Papa dan Mama bukan pencari keadilan. Kami hanya ingin rumah kita tenang.

Keributan kamu dan Ade tiba-tiba saja berhenti ketika kamu naik kelas 6 SD. Apakah kalian sekarang sudah punya pakta perdamaian, Papa dan Mama tidak tahu. Tapi, teruslah begitu. Kami bahagia.

12. Di SMP, kamu dihukum karena mengaku menggambar sesuatu yang tidak senonoh pada sepotong kertas, meremasnya, lalu mengedarkannya di kelas selagi pelajaran masih berlangsung. Apa gambarnya, gurumu pun gak mau bilang.

Di SMU tidak ada catatan kenakalan, mungkin karena penghuni asrama lainnya jauh lebih nakal. Tapi ada pengakuan dan bukti bahwa kamu tertinggal dalam pelajaran bahasa Arab, dan selalu ngantuk pada kelas pagi.

Arief,

Dulu, sekalipun Papa disekolahkan di madrasah ibtidaiyah, Papa tidak banyak membaca dan mempelajari al Quran. Seandainya Papa tidak pernah ditunjuk jadi ketua mesjid, mungkin Papa akan semakin jarang saja membaca al Quran. Semoga Allah memberkati orang-orang yang waktu itu memaksa Papa beraktivitas di masjid. Karena merekalah, sekarang, satu dua ayat Papa tahu.

Berikut, Papa akan mengutip beberapa ayat mengenai harta, anak-anak, dan istri.

Ada dua ayat yang praktis sama maknanya.

Yang pertama:

Surat 8 (Al Anfaal), ayat 28. Dan ketahuilah sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah cobaan dan sesungguhnya Allah di sisi-Nya ada pahala yang besar.

Yang ke-dua adalah ayat 15 dari surat At Taghaabun (64):

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah cobaan. Dan Allah di sisi-Nya ada pahala yang besar.

Sedangkan ayat berikut ini adalah peringatan bagi para lelaki, ayat 14 surat At Taghaabun juga:

Hai para lelaki mukmin, sesungguhnya di antara istri-istri kalian dan anak-anak kalian ada yang merupakan musuh kalian
Maka berhati-hatilah terhadap mereka
dan jika kamu memaafkan dan berhati lapang dan mengampuni
Maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun Maha Penyayang

Carilah sendiri tafsirnya. Ini kan bukan khotbah.

Arief,

Kamu dan adikmu benar-benar merupakan ujian bagi kami, ayah dan ibumu. Yang dimaksud dengan ujian di sini adalah:

1. Mungkin kami terlalu mencintai kalian. Selalu khawatir, melarang ini dan itu, tidak selalu mengabulkan apa yang kalian kehendaki. Atau sebaliknya, berusaha keras memenuhi permintaan kalian, sehingga ada pihak-pihak yang terganggu karenanya. Misalnya menyerobot antrian supaya tidak terlambat menjemput kalian.
2. Ada saatnya kalian benar-benar menjengkelkan, menguji kesabaran dan ketabahan kami, dan orang-orang yang mengunjungi rumah kita, atau orang-orang yang kita kunjungi. Yang ini tadi sudah diceritakan.

Arief,

Hari ini sanak saudara dan handai taulan berkumpul untuk menyaksikan kamu menjalani suatu tradisi yang insya Allah baik, yakni khataman al Quran, sebelum besok kamu menikahi seorang perempuan, Sasha Bellina Munawar, yang Papa, Mama, dan Ade juga senang kepadanya.

Semoga kamu benar-benar telah mencicil membaca al Quran sejak beberapa hari yang lalu dari surat pertama, dan sebentar lagi kamu akan selesaikan beberapa surat terakhir. FYI, Papa pernah berhasil mengkhatamkan al Quran dalam satu bulan Ramadan, selagi masih aktif di masjid dulu. Prestasi itu belum bisa Papa ulangi.

Hari-harimu akan berubah mulai besok. Tanggung jawab dan duniamu bertambah. Selain keluarga dan karir, besok, insya Allah, bertambah dengan rumah tangga. Rumah tanggamu sendiri. Dan kamu segera akan mengalami ujian yang sama yang selama ini Papa dan Mama alami, yakni: harta dan, insya Allah, anak-anak.

EPILOG, informasi untuk hadirin

Arief kuliah di tempat ayahnya dulu kuliah, bahkan pada jurusan dan subjurusan yang sama pula: elektro telekomunikasi. Seperti bapaknya juga, pekerjaan Arief sekarang kelihatannya sedikit sekali hubungannya dengan apa yang dipelajari di bangku kuliah. Tak apalah.

Tetapi ibunya selalu membanggakan diri kepada orang-orang bahwa di rumah ia punya dua anak elektro. Tapi, katanya, dua-duanya pemalas.

_________________

Al Baqarah 128. Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang mengikuti perintah-Mu, dan jadikanlah anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami manasik bagi kami, dan ampunilah kami. Engkau Maha Pengampun Maha Penyayang.

Al Furqaan 74. Wahai Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami, istri-istri kami, dan keturunan kami, penyejuk hati, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Al Baqarah 286. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau beri kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami dari kaum yang kafir.

Friday, February 22, 2008

#1

If you do something, you do it instead of something else.
--Arief M. Rahman

Thursday, December 13, 2007

90-an

Beberapa waktu yang lalu peredaran email tentang trend-trend di era 90-an sempat marak. Pesan tersebut disinyalir pertama kali dibuat oleh seseorang bernama Arya Verdi R. Pasti akhir-akhir ini beliau sering terkikik kegirangan akibat buah karyanya cukup banyak diperbincangkan, atau yah.. setidaknya sempat cukup populer di dunia saiber.

Di list yang ada di email tersebut, poin #61 menyinggung suatu komposisi yang cukup populer pada masanya:

BU SAID

Penggubah: _______

Di situ rumah Bu Said
Bu Said jualan belangkon
Belangkonnya punya Si Tijem
Si Tijem ikut kontingen
Kontingen di Jalan Gurame
Gurame dipancing Si Wati
dst. (gw lupa)

Setiap lead singer menyelesaikan satu baris dari lirik di atas, para backing vocalist akan melantunkan bait-bait berikut dengan lantang:

TIL!!!
TOL!!!
BUT!!!
TOT!!!
MEK!!!
TIT!!!
dst. (lupa juga)

Di sini terlihat kejeniusan generasi kita. Sekilas, lirik yang dinyanyikan sebagai backing vocal tadi hanya tampak seperti sekedar anomatope tanpa makna. Namun.. ketika dikombinasikan dengan lirik utamanya..

...

ambiensnya sangat DAHSYAT!!! Sensasinya menjalar ke semesta jiwa raga kita.. Ini OK Computer - In Rainbows kita. Malah mungkin kita yang menginspirasi Thom Yorke dan teman-teman Radiohead lainnya..

"Ayo, Di! Kita main bola lagi."

Friday, October 19, 2007

Matahari Mengelilingi Bumi

Ada yang udah baca buku Matahari Mengelilingi Bumi - Sebuah Kepastian al-Qur'an dan as-Sunnah serta Bantahan Terhadap Teori Bumi Mengelilingi Matahari? *hehehe.. Ana ana bae..

Thursday, October 18, 2007

It's all in the head..

Kemungkinan besar lo udah pernah dpt teka-teki Einstein yang ini, kan?

ALBERT EINSTEIN'S RIDDLE

ARE YOU IN THE TOP 2% OF INTELLIGENT PEOPLE IN
THE WORLD? SOLVE THE RIDDLE AND FIND OUT.

There are no tricks, just pure
logic, so good luck and don't give up.
  1. In a street there are five houses, painted five different colours.
  2. In each house lives a person of different nationality.
  3. These five homeowners each drink a different kind of beverage, smoke
    different brand of cigar and keep a different pet.

THE QUESTION: WHO OWNS THE FISH?

HINTS

  1. The Brit lives in a red house.
  2. The Swede keeps dogs as pets.
  3. The Dane drinks tea.
  4. The Green house is next to, and on the left of the White house.
  5. The owner of the Green house drinks coffee.
  6. The person who smokes Pall Mall rears birds.
  7. The owner of the Yellow house smokes Dunhill.
  8. The man living in the centre house drinks milk.
  9. The Norwegian lives in the first house.
  10. The man who smokes Blends lives next to the one who keeps cats.
  11. The man who keeps horses lives next to the man who smokes Dunhill.
  12. The man who smokes Blue Master drinks beer.
  13. The German smokes Prince.
  14. The Norwegian lives next to the blue house.
  15. The man who smokes Blends has a neighbour who drinks water.

ALBERT EINSTEIN WROTE THIS RIDDLE EARLY DURING THE 19th CENTURY. HE SAID THAT
98% OF THE WORLD POPULATION WOULD NOT BE ABLE TO SOLVE IT.


Pertama gw dpt teka-teki ini dulu gw mikir bentar, terus bingung krn soalnya ga nyinggung ikan sama sekali, tapi tau-tau yang ditanyain ikan!? Dan gw gagal jadi member "TOP 2% OF INTELLIGENT PEOPLE IN THE WORLD".

Tapi setelah gw baca suatu postingan blog tentang ini, gw bisa nemuin jawabannya! :D Bukan karena di sana ada clue-clue tambahan, tapi karena penulisnya bisa nemuin jawabannya dan dia kyknya sangat meng-encourage kita untuk juga nyari jawabannya karena itu sama sekali bukan hal yang mustahil. Tiba-tiba gw dpt wangsit kalo yang disebutin di soalnya cuma empat: anjing, burung, kucing, sama kuda; kyknya maksudnya yang satu laginya ya ikan itu tadi. Terus gw juga dpt ilham mengenai gimana cara untuk mecahin teka-teki ini. Maka sekarang gw bisa bergabung dengan "TOP 2% OF INTELLIGENT PEOPLE IN THE WORLD" (bebas iuran tahun pertama)..

Menurut gw yang paling susah emang nyari CARA untuk ngerjainnya, coz kalo lo udah tau caranya tinggal dikerjain aja pelan-pelan nanti juga dpt jawabannya. :) Buat lo yang blm tau jawabannya, berminat nyoba sekarang? ;) Then tell me how you solve it..

Dan yang juga menakjubkan adalah gimana performance kita dipengaruhi oleh mindset kita sendiri. Dulu dpt teka-teki itu gw ga terlalu semangat ngerjainnya, dibilang 98% ga bisa jawab ya udah, makin ga gw pikirin.. Tapi begitu ada orang yang bilang bisa nemuin jawabannya dan "memotivasi" gw untuk nyari jawabannya juga, gw bisa tuh! :P

Terakhir ternyata ada pemecahan teka-teki ini secara lebih ilmiah. Pake Excel segala! (Gw juga pake bantuan Excel tapi cuma sebatas numpang corat-coret, bukan buat diitung-itung segala macem..) Agak sinting rupa-rupanya. Dan ternyata, teka-teki Einstein bukan cuma 1 itu doang! Kumpulan teka-teki Einstein ini dikenal dengan The Bear and The Neighbours. Yang di atas itu yang The Neighbours, ini yang The Bear-nya:


The famous physicist made this riddle for his scholars. A fellow encountered a bear in a wasteland. There was nobody else there. Both were frightened and ran away. Fellow to the north, bear to the west. Suddenly the fellow stopped, aimed his gun to the south and shot the bear. What colour was the bear?If you don't know, this may help you: if the bear ran 3.14 times faster than the fellow (still westwards), the fellow could have shot straight in front of him, however for the booty he would have to go to the south.

But hey, tunggu dulu.. Kembali ke The Neighbours, kan emang ga ada yang bilang binatang peliharaan ke-5 itu ikan..? Itu kan cuma asumsi gw aja.. Jadi yang gw dapet cuma "orang yang ga jelas miara apaan", bukan "orang yang miara ikan"..

*phew.. TOP-2%-OF-INTELLIGENT-PEOPLE-IN-THE-WORLD CLUB, I'm out.